Pulung Gantung, Mitos Bunuh Diri dan Kematian di Masyarakat Jogjakarta

×

Pulung Gantung, Mitos Bunuh Diri dan Kematian di Masyarakat Jogjakarta

Bagikan berita
Pulung Gantung, Mitos Bunuh Diri dan Kematian di Masyarakat Jogjakarta. (Foto : Dok. Istimewa)
Pulung Gantung, Mitos Bunuh Diri dan Kematian di Masyarakat Jogjakarta. (Foto : Dok. Istimewa)

KONGKRITJATIM.COM - Pulung Gantung adalah sebuah mitos yang berkembang di masyarakat Jogja, khususnya di Gunungkidul.

Menurut masyarakat setempat, Pulung Gantung berwujud seperti bola api dengan ekor panjang. Pulung Gantung biasanya terbang melintasi daerah tertentu, lalu berhenti di atas rumah atau pohon dalam waktu yang relatif lama.

Masyarakat Gunungkidul percaya bahwa tempat di mana Pulung Gantung berdiam atau mendarat menandakan orang yang tinggal di rumah tersebut akan melakukan bunuh diri dengan cara menggantung diri atau menceburkan diri ke sumur.

Dilansir dari harianjogja.com, Iptu Suranto dari Polres Gunungkidul menyebutkan bahwa jumlah kasus bunuh diri di Jogja cenderung fluktuatif. Pada tahun 2023, tercatat ada empat kasus bunuh diri yang dominan menimpa kelompok lanjut usia di atas 60 tahun.

Asal Usul Pulung Gantung

Secara simbolis, Pulung Gantung memiliki makna keterpanggilan atau isyarat agar seseorang menggantungkan diri pada tali pengikat ternak.

Pulung Gantung sendiri adalah makhluk gaib yang dipercaya oleh masyarakat. Diceritakan bahwa Pulung Gantung merupakan wujud dari arwah para leluhur yang ditolak di alam akhirat.

Mitos ini sangat kuat di masyarakat, terutama terkait dengan legenda mistis bernama Pulung Gantung.

Dinamakan "gantung" karena banyak korban yang ditemukan meninggal dengan cara menggantung diri.

Setiap kali terjadi kasus bunuh diri, masyarakat selalu mengaitkannya dengan mitos ini.

Penampakan Pulung Gantung

Menurut warga setempat, Pulung Gantung tampak seperti sebuah benda yang terlihat hidup dengan kobaran api yang berkilauan.

Editor : Devi Irmayani Saiser
Sumber : jurnal ilmiah kesehatan
Bagikan

Berita Terkait
Terkini