KONGKRIT.COM - Ketua DPRD Tulungagung, Marsono, S.Sos, menanggapi rencana Pemkab Tulungagung yang akan segera melaunching batik "Lurik Nglowo" sebagai pakaian khas Kabupaten Tulungagung.
Menurut Marsono, pihaknya tentu sangat mengapresiasi hal itu, karena menurutnya baju khas Kabupaten Tulungagung tersebut sesuai dengan namanya mempunyai motif khas tersendiri.
"Kenapa dinamai Lurik Nglowo karena ombaknya kan kecil - kecil, maka ke Khasan tersebut harus diangkat ke publik sehingga menjadi edukasi bagi masyarakat untuk menjaga kearifan lokal," ujar Marsono saat diwawancarai media kongkrit.com, Selasa (25/06/24)
Selain itu, dengan diangkatnya batik khas Tulungagung tersebut tentunya juga bisa membangkitkan ekonomi bagi para pengrajin batik yang ada di Tulungagung.
"Dan disitu saya sudah merintis membersamai program itu semenjak ada kegiatan Miss Universe dari Zwitserland bersamaan peringatan hari jadi Tulungagung tahun kemarin," terangnya.
Berawal dari situlah, pihaknya memerintahkan kepada Sekretaris DPRD Tulungagung untuk memberikan batik khas "Lurik Nglowo " kepada seluruh staf dan anggota Dewan."Dan waktu itu kita sudah memakainya bersama anggota dewan dan staf kami. Itu salah satu bentuk cara saya memberikan motivasi dan edukasi kepada mereka (anggota dan staf dewan). Jadi sekali kita bicara sekaligus juga ada tindakan. Sekali lagi yang tetap kita kedepankan adalah bagaimana membangkitkan kearifan lokal menuju suasana global," pungkasnya.
Sementara itu, Pj Bupati Tulungagung, Heru Suseno pada saat menghadiri East Java Fashion Harmony VI tahun 2024, di wisata pantai Midodaren, Sabtu (22/06/2024) juga mengenakan baju khas Kabupaten Tulungagung bersama Forkopimda Tulungagung yakni batik motif "Lurik Nglowo".
Seusai Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono melaunching batik "Omah Budoyo" sebagai pakaian khas tradisional Jawa Timur, Heru Suseno dalam sambutannya menyampaikan, bahwa pihaknya juga akan segera melaunching baju khas Kabupaten Tulungagung.
Heru memaparkan, pihaknya akan terus memberikan semangat kepada desainer - desainer Tulungagung yang telah berpartisipasi dalam acara tersebut dan pihaknya juga sedang berbenah untuk menguri - uri budaya di Kabupaten Tulungagung.
Editor : Arya Rajo Sampono
