6 Perbedaan Keraton Jogjakarta dan Keraton Solo, Yuk Kepoin

×

6 Perbedaan Keraton Jogjakarta dan Keraton Solo, Yuk Kepoin

Bagikan berita
6 Perbedaan Keraton Jogjakarta dan Keraton Solo, Yuk Kepoin (Foto: Dok.Istimewa)
6 Perbedaan Keraton Jogjakarta dan Keraton Solo, Yuk Kepoin (Foto: Dok.Istimewa)

KONGKRITJATIM. COM - Bagi yang sering berlibur ke Jogjakarta atau Solo, mengunjungi keraton adalah salah satu kegiatan wajib.

Tahukah Sobat bahwa Kraton Jogjakarta dan Keraton Solo sebenarnya berasal dari kerajaan yang sama, yaitu Kerajaan Mataram Islam?

Namun, meskipun berasal dari satu kerajaan, Keraton Jogjakarta dan Keratin Solik memiliki perbedaan yang menarik untuk dibahas.

6 Perbedaan Keraton Jogjakarta dan Keraton Solo

Dilansir dari Kanal YouTube kompas.com, inilah perbedaan kedua keraton ini.

1. Sejarah Terbentuknya

Kraton Jogjakarta dan Keraton Solo lahir dari sebuah perjanjian bernama Perjanjian Giyanti yang ditandatangani pada 13 Februari 1755. Perjanjian ini membagi Kerajaan Mataram Islam menjadi dua kerajaan: Jogjakarta dan Surakarta (Solo). Jogjakarta berlokasi di Kecamatan Kraton, Kota Jogjakarta, sementara Keraton Solo terletak di Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo.

2. Pemimpin Pertama

Kedua keraton ini masing-masing dipimpin oleh seorang raja. Kraton Jogjakarta pertama kali dipimpin oleh Pangeran Mangkubumi yang kemudian bergelar Sri Sultan Hamengkubuwono I. Di sisi lain, Keraton Solo dipimpin oleh Susuhan Pakubuwono III atau Sunan Pakubuwono III.

3. Tradisi dan Adat Istiadat

Sultan Hamengkubuwono I memilih untuk melanjutkan tradisi dan adat istiadat lama dari Kerajaan Mataram Islam. Sementara itu, Sunan Pakubuwono III sepakat untuk memberikan modifikasi atau menciptakan bentuk budaya baru namun tetap berlandaskan pada budaya lama.

4. Perbedaan Pakaian Adat

Salah satu perbedaan yang mencolok antara keduanya adalah pada blangkon atau penutup kepala. Blangkon Kraton Jogjakarta memiliki ciri khas mondolan di bagian belakang, sedangkan blangkon Keraton Solo tidak menggunakan mondolan, sehingga bagian belakangnya datar dengan mengikatkan kain pucuk blangkon menjadi satu. Motif blangkon yang digunakan pun berbeda.

5. Alat Musik Tradisional

Dalam hal alat musik tradisional, gamelan Kraton Jogjakarta memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan gamelan Keraton Solo. Selain itu, ukiran pada gamelan Keraton Solo memiliki desain yang lebih rumit dibandingkan pahatan pada gamelan Kraton Jogjakarta.

6. Arsitektur

Kraton Jogjakarta identik dengan gaya arsitektur Jawa tradisional, sementara bangunan Keraton Surakarta bernuansa putih dan biru dengan arsitektur campuran Jawa dan Eropa.

Editor : Devi Irmayani Saiser
Sumber : kompas.com
Bagikan

Berita Terkait
Terkini